Kamis, 13 Oktober 2016

Perempuan-Perempuan Itu...

Setengah hari di Rabu minggu lalu, gue yang kebetulan mendapat tugas meliput secara online acara klien kantor, berada di luar. Di luar kantor, maksudnya. Kegiatan liput-meliput secara online ini sebenarnya sudah pernah gue lakukan beberapa kali sebelumnya. Jujur, ini adalah salah satu aktivitas paling menyenangkan buat gue karena definisi "bekerja" tiba-tiba menjadi luas dan menyenangkan.


Khusus hari itu, event klien adalah TechFemme. Talkshow tentang dunia teknologi dengan pembicara leaders cewek untuk menginspirasi anak-anak mahasiswa, terutama yang perempuan. Jujur, gue cukup takjub dengan isi talkshow yang menarik dan disampaikan dengan menarik pula.


Beberapa pembicara perempuan memiliki berbagai posisi penting dan terpenting di perusahaan tempat mereka bernaung masing-masing, yang semuanya berhubungan dengan dunia teknologi. Ada yang pemimpin tertingginya (CEO), ada yang setara head division, ada juga yang memang memiliki usaha itu (semacam owner lah). Sebelum menghadiri acara itu, jauh di dalam hati gue, sebenernya gue sadar pasti ada proses di balik setiap perempuan itu (bahkan yang nggak termasuk ke dalam daftar pembicara) sebelum berhasil menduduki posisi penting mereka kini. Tapi, dengan menghadiri acara tersebut secara langsung, gue makin paham bahwa "real things" have been actually happening to each of them. Bahkan ada salah satu diantaranya yang terang-terangan bercerita ia pernah mengalami masa-masa down (kalau nggak boleh dibilang buruk sih yah) yang begitu dalam. Parahnya, nggak cuma sekali tapi berkali-kali. You know what, cycle of downs ini jelas-jelas ngingetin pada diri gue sendiri yang "batu". Kenapa? Karena kuat dan keras, pernah mengalami berkali-kali masa tidak menyenangkan dalam hidup, masa-masa yang tidak moving sama sekali, masa yang menyeret psikis seseorang untuk terserap lebih dalam ke lubang kemunduran seandainya disikapi dengan lemah juga. Tapi, seperti juga salah satu pembicara yang terang-terangan "curcol" pernah mengalami PHK dan sejenisnya, gue milih untuk terus nyari semua sisi positif di tengah hal-hal negatif yang terjadi. Seriously, cerita mereka sangat menginspirasi.


Sayangnya, karena gue datang ke acara tersebut dengan tujuan live report alias meliput event tersebut secara langsung melalui social media, banyak momen penting ketika pesan-pesan penting terlontar dari mulut mereka, terlewat begitu saja. Gue sih sering menangkap isi pesan mereka, tapi karena fokus gue terbagi-bagi jadi golden lines mereka itu cuma masuk ke short term memory gw. Yang baru juga beberapa menit terus ilang dari "kepala".


Seandainya gue bisa menikmati event itu dengan benar-benar menyimak setiap isinya, pasti inspirasi yang coba dibagi oleh masing-masing pembicara akan jauh lebih gue resapi. Seandainya.


Ada beberapa pesan penting yang masih gue ingat meski justru gue sedikit lupa siapa yang mengeluarkan kalimat-kalimat itu.


1. We're all gonna die. Find yourself to know what makes you comfortable, what you really want. Just relax and enjoy.

2. Setiap orang punya jalan karirnya masing-masing. Kamu nggak bisa ngikutin persis jalan sukses seseorang kalo kamu ingin sesukses dia.

3. Jangan anggap perempuan yang melakukan hal hebat dan menduduki posisi hebat itu hal yang luar biasa karena hal itu wajar-wajar saja. (Maksudnya..perempuan itu emang dari sononya udah hebat. Gausah lebay mandang perempuan yg jagonya minta ampun-Red)

4. If you think you know what real life is, you don't. (Yg ini diucapin seorang leader muda Gojek yg imut tapi pinteeer banget. Dia ngomong ke para dede mahasiswa yang nonton)

5. Setiap beberapa bulan sekali saya memikirkan ulang, adakah yang nggak seimbang dari hidup saya, entah saya kurang menghabiskan waktu di kehidupan pribadi atau sebaliknya. (Kata seorang petinggi sebuah perusahaan teknologi raksasa yang ternyata seorang single parent)

Very pretty, huh? Ketika orang berhasil ngatasin berbagai guncangan hidupnya, bangkit, miracle happens. Meski kata "bangkit" itu sebenernya ya gak segampang itu juga. Hanya yang "batu" yang bisa bangkit.


Karena guncangan itu pasti ada, dan menjadi hancur itu hanya pilihan, bukan kepastian.


What do you think?

Tidak ada komentar: