Selasa, 14 April 2015

Pembatas Buku

Suatu pagi kau bertanya padaku
"Ingin kubawakan apa kau petang nanti?"
Perlu lebih dari semenit sebelum kujawab pasti,
"Aku ingin pembatas buku".

Kau menatapku dalam diam
Tanpa sepatah kata, aku tahu kau tak paham

Petang tiba dan kau datang
Dengan senyum terkembang yang jaga duniaku tak padam
Terbungkus rapi di sela sebuah buku
Kau serahkan pembatas buku itu

Kini aku buat kau bingung lagi
Mengapa selembar pembatas itu tidak aku terima
Samar-samar senyum itu hilang
Dan aku perlahan mulai menjelaskan

"Aku butuh pembatas buku,
karena ia menemani setiap bab kisahku.
Setia memberi jeda ketika aku terburu-buru dan lupa,
bahwa hidup harus disertai rasa dan cinta."

"Aku perlu pembatas buku,
yang tidak beranjak dari awal hingga akhirku,
dengan sabar menungguku kembali ketika aku terlena dunia,
meninggalkan sejenak halaman terakhir yang kubaca."

"Aku mau pembatas buku,
yang pastikan setiap halaman kisah tetap rapi,
meski kutinggal pergi untuk sebuah dunia yang lain lagi."

"Aku ingin pembatas buku,
yang tidak perlu belajar ketulusan,
karena ia melakukannya dari hari ke hari,
kepadaku pemilik kisah ini."

"Ketika semua sudah kudapat dari wujud nyata,
darimu apalagi yang layak kuminta?"

Kamu tersenyum tipis
Cinta memang tak perlu dijelaskan kata-kata.

:)

(In front of a window of cafe, Nov 20 2014)