Selasa, 11 Agustus 2015

Tanpa Kata


tahukah kamu diam adalah juga bicara?
mungkin teori komunikasi berkata sebaliknya
tetapi aku benar-benar bicara padamu tanpa kata
berharap dengan nurani kau akan memahaminya

aku sering mengirim sinyal ke udara
sayangnya ruangan kerjaku berpendingin buatan
maka sinyalku hanya bisa berputar-putar, tak bisa keluar, 
ada lalu berpendar-pendar dan pudar

kucoba menatap handphone dan memandang layarnya
mungkin sinyal lain bisa kamu terima
lalu kuketikkan kata-kata di halaman aplikasi bicara
1, 2 jam kutunggu balasanmu sia-sia

menyalahkan langit yang cerah pun percuma
alam sebenarnya tak salah apa-apa
teknologi perasaanmu dalam menangkap sinyal yang perlu ditata
membuat diam-tanpa-kata ini tak hasilkan satupun jua

mungkin memang ini salah udara
karena ia tak berhasil membawa sinyalku ke hatimu nun jauh di sana
tak mengapa bila udara tak tahu perkara kita
aku saja yang butuh sesuatu untuk dipersalahkan secepatnya

ketika diamku tak lagi bermakna
mungkin sudah saatnya kita tak perlu lagi bersua
sesuatu yang terpenting saja sudah mati; ia bernama komunikasi hati
lalu untuk apa diam ini perlu kulanjutkan lagi?