Sabtu, 26 Mei 2012

when I think those words are wrong..


beberapa hari lalu saya diajak teman membicarakan sebuah lembaga pendidikan, lewat yahoo messenger. sepintas topik ini terlihat kurang serius dan sambil lalu. saya pun tetap merasa ini tak serius sampai semua sesi chatting berakhir dan saya kembali pulang dan menunggu kereta menuju bogor...

perasaan saya nggak enak, meski nggak bisa dijelaskan bagaimana. tapi saya tahu, karena topik dalam chatting tadi itulah, hati saya agak gelisah. lalu sambil terus berdiri bergelantungan dalam kereta yang penuh sesak, saya berpikir apa yang salah dengan topik itu, dan kenapa saya bisa merasa resah?

topik yang menjadi arah pembicaraan saya dan teman saya adalah tentang informasi (plus dan minus nya) bekerja di sebuah lembaga pendidikan, sebagai gutu. teman saya ini bisa dibilang dekat. saya terbiasa bicara jujur atas tema apa saja, kalau ngobrol bersama dia. mungkin dia pun tahu itulah "kelemahan" saya, makanya ia lantas menanyakan hal itu.

dia tiba-tiba bertanya apakah gampang atau susah mendapatkan pekerjaan tempat itu, dan apa saja poin positif dan negatif bekerja di sana. tempat ini adalah kantor saya sebelumnya. dan karena saya punya kecenderungan untuk menjadi kepo, saya tanya "wow. lo yang mau lamar ke sana?". teman saya ini langsung jawab kalau bukan dia yang berniat melamar ke tempat itu, tapi temannya yang baru saja kehilangan pekerjaan karena perusahaan tempat dia bekerja bangkrut. dua pertanyaan inti yang udah saya sebutkan itu kemudian saya jawab jujur sejujur-jujurnya. singkat (dalam poin-poin), tapi tanpa edit.

rupanya, jawaban saya itu langsung di-copy paste ke kolom chatting temannya teman saya itu. alias, teman saya jadi perantara pertanyaan-pertanyaan yang ingin sekali orang itu ketahui jawabannya. dan saya nggak tau. semua itu spontan begitu saja. perasaan saya terasa aneh waktu tiba-tiba tahu semua jawaban itu langsung disampaikan, tak kurang atau lebih.

memang sangat simpel sepertinya, mengetahui gampang/tidaknya menjadi bagian dari suatu perusahaan, lalu mengetahui kekurangan dan kelebihannya. tapi, yang saya sesali adalah, beberapa poin yang terlanjur saya sebutkan bukanlah hasil copy-paste yang saya dapat dari orang lain. fakta-fakta (yang kemungkinan bercampur dengan opini subyektif) adalah hasil jerih payah saya bekerja si sana, mencoba memahami budaya kerja dan budaya berbagai manusia dari berbagai belahan dunia. selain itu, ada keringat dan mungkin air mata yang saya tahan-tahan untuk secara tak sengaja mendapatkan fakta negatif yang kemudian saya tulis per poin dalam chatting tersebut. kenapa semudah itu segala fakta penting diketahui orang yang bahkan tidak saya kenal?? kenapa ada shortcut alias jalan pintas yang dengan mudahnya coba ditelusuri orang yang bahkan tidak saya tahu namanya?

teman saya berdalih, "gue nggak edit jawaban lo karena kasian dianya (temannya)". yang kemudian saya pertanyakan dalam hati adalah, "gue juga dalam keadaan kurang beruntung waktu melamar dan kebetulan diterima di tempat itu. tapi gue nggak nanya dan nggak memilah-milih. gue jalani semua yang belum diketahui. and did you care for me when I was in that kind of situation?". nah, yang kemudian saya ketahui itulah fakta yang ditulis dalam beberapa poin singkat itu. semahal itu jawaban 2 pertanyaan yang diajukan temannya teman saya. jawaban yang diperoleh dari pengalaman. tapi semudah itu pula orang yang sebenarnya sedang butuh pekerjaan itu mengetahui fakta yang mungkin membuatnya urung melamar di lembaga pendidikan itu, kemudian memilih lebih baik memperpanjang masa mengganggurnya saja. padahal mungkin ada banyak banyak fakta menyenangkan lain di lembaga itu dia belum ketahui atau terlewat di benak saya.

dan akhirnya, hal yang meresahkan pikiran saya bisa disimpulkan dalam 2 kalimat. kenapa ingin mencari "jalan pintas" untuk sebuah tujuan yang "aman" sementara ada banyak jalan lain yang panjang tapi pemandangannya indah dan berharga? dan kedua, kenapa masih memilih (ya, bertanya tentang hal-hal seputar suatu keadaan perusahaan adalah upaya "tebang pilih" dengan tujuan akhir keamanan diri sendiri) ketika sebenarnya kita nggak punya banyak pilihan?  why don't you just do it when you know you want to do it??


(250512)